Nabi Baru di Masa Depan (Review Film The Book of Eli)
Nabi di Masa Depan
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Berfirmanlah Allah: 'Jadilah terang.' Lalu terang itu jadi." (Genesis 1:1-3)
Begitulah yang disampaikan Eli (Desel Washington) menjelang akhir film. Ia menjadi orang yang membawa pesan penting bagi manusia di keadaan yg begitu 'gelap' dengan segala kekacauannya. Pesan yg ia bawa sangat berarti dalam membangun kembali peradaban 'manusia' yang hampir hilang.
The Book of Eli merupakan film bergenre laga dan berlatar masa depan. Kehidupan di Bumi menjadi berantakan pasca-perang besar yang merusak lingkungan serta mengancam kehidupan.
Cerita awal digambarkan sosok Eli, seorang penjelajah yang sedang berusaha bertahan hidup dengan latar tempat yg begitu gersang. Sosok Eli pun digambarkan sebagai penyendiri. Jumlah manusia pada film ini diperkirakan hanya sedikit yang bertahan.
Setelah kita disuguhkan dengan Eli yang sendiri, kita akan diberikan kejadian yang menandakan bahwa Eli tidak sendiri dan ada manusia yang hidup selain dirinya. Sayangnya manusia yg ada dalam konflik cerita seakan sudah kehilangan sifat 'manusiawi'. Mereka yang kuat akan bertahan dan menjadi penguasa. Kekerasan menjadi cara bertahan hidup.
Eli dalam perjalanannya menuju suatu tujuan ke arah Barat menemukan sebuah desa dimana terdapat masyarakat yang hidup di sana. Masyarakat tersebut seakan menggambarkan usaha manusia membangun kembali peradaban dari nol setelah krisis hebat pasca-perang.
Masyarakat tersebut ternyata dipimpin oleh Carnegie (Gary Oldman) yang juga menggunakan kekerasan untuk mengatur masyarakat tersebut. Bedanya, Carnagie tampak pintar karena ia bisa membaca buku.
Orang yang bisa membaca merupakan keistimewaan karena pengetahuan terputus regenerasi pengetahuan yang terputus dan menyebabkan sebagian besar manusia saat itu tidak bisa membaca. Latar belakang dari hal itu adalah perang besar tersebut menyebabkan kehancuran begitu juga dgn buku-buku (terutama kitab agama) yang dihancurkan. Carnegie berusaha mencari buku yang ia percaya dapat melancarkan kepentingannya untuk mengatur masyarakat yang putus asa akan kehidupan.
Eli ternyata bisa membaca, terlihat ia membawa buku yang selama ini diincar oleh Carnegie. Eli juga terlihat mengucapkan doa sebelum memakan hidangan dengan Solara (Mila Kunis). Perlu diketahui bahwa agama pun menjadi asing di dalam cerita karena kitab-kitab agama yg sudah dimusnahkan. Solara yang merasa asing dengan hal tersebut justru tertarik dan akhirnya ia menjadi teman perjalanan (mungkin juga murid) Eli menuju ke barat.
Konflik cerita terjadi karena kepentingan Carnegie dan Eli yang bertemu. Carnegie berusaha merebut buku yang Eli bawa dan Eli berusaha mempertahankan buku tersebut.
Eli menceritakan bahwa ia mengalami hal spiritual. Ia mendengarkan suara dalam pikirannya yang memerintahkannya untuk membawa buku yang diduga hanya ada satu-satunya di dunia. Suara itu memerintahkannya menuju ke Barat. Selain itu Eli juga diyakinkan oleh suara tersebut bahwa ia akan selamat dalam perjalanannya ke Barat.
Sosok Eli seakan seorang 'penyampai pesan' yang berusaha memelihara buku yg dibawanya. Isi buku tersebut seakan begitu penting untuk dipertahankan oleh Eli yang juga diperebutkan oleh Carnegie. Eli meyakini suara tersebut sebagai 'Tuhan' yang membimbingnya dan mempercayakan dirinya sebagai pembawa pesan untuk membangun kembali peradaban manusia.
Pengetahuan adalah segalanya. Mungkin itulah pesan yang disiratkan dlm film ini. Pengatahuan begitu penting untuk menjaga tata kehidupan yang tentunya akan membangun peradaban. Akhir film menggambarkan bahwa pengetahuan berusaha dilestarikan. Hal tersebut dibutuhkan untuk mentata kembali kehidupan manusia untuk membangun (kembali ke) peradaban yang manusiawi.
Film ini juga membawa pesan penting soal agama. Pesan yang dibawa Eli bukan pesan yg ia karang sendiri, tetapi pengetahuan dari buku/kitab suci yg ia baca. Isi buku yg ia baca kemudian ditulis ulang untuk kemudian di cetak kembali. "The Book of Eli" bukanlah buku karangan Eli, "The Book of Eli" adalah pengetahuan yg dihimpun Eli untuk membawa kedamaian bagi manusia.
Komentar
Posting Komentar